Wah, Tes HIV bisa dengan Ponsel Pintar

Dongle smartphone untuk tes HIV dan Sipilis
Di zaman sekarang ini untuk buat menguji seseorang tertular virus HIV biasanya perlu laboratorium yang mahal. Ini tidak memungkinkan di lokasi yang sulit dijangkau, seperti berbagai negara Afrika. Pengujian yang lebih murah dan cepat akan sangat membantu penanggulangan HIV di tempat seperti itu.
Para peneliti yang dipimpin oleh Samuel K. Sia, profesor Teknik Biomedis di Universitas Columbia, Amerika Serikat, menciptakan asesoris ponsel pintar yang dapat mendekteksi keberadaan virus HIV dan sipilis dalam darah.
Alat ini melakukan fungsi mekanik, optik dan elektronik yang sebelumnya ditemukan pada uji darah pada laboratorium. Asesoris tersebut dapat melakukan tes ELISA (enziyme linked immunoasorbent assay) dengan menarik energi yang diperlukan dari ponsel pintar.
Asesoris ponsel ini sudah diujicoba pekerja kesehatan di Rwanda, yang mengambil sampel darah dari 96 orang pasien. Para pasien tersebut mengikuti program pencegahan transmisi penyakit dari ibu ke anak, atau secara suka rela mengkuti program konseling.
Laporan pengujian ini sudah dipublikasikan pada Science Translational Medicine pada 4 Februari 2015. Kemudahan melakukan deteksi penyakit ini bisa meringkan para pasien. Diagnosis dan perawatan dini dapat mengurangi dampak buat ibu dan anak-anak yang terpapar virus HIV.
Tim dari Universitas Columbia ini mengembangkan asesoris pada satu tangan. Pengujian (asai) dilakukan pada kaset plastik dengan reagen yang sudah diisi sebelumnya. 
Untuk dapat digunakan dengan ponsel, tim peneliti ini harus menciptkan peranti dengan komsumsi daya rendah. Ini dicapai dengan menyingkirkan pompa elektrik, dan menggantinya dengan "one push vacuum." Dengan cara ini pengguna harus mengaktifkan ruang bertekanan negatif untuk menggerakkan rangkaian reagen yang disimpan dalam kaset.
Asesoris ini juga tidak memerlukan baterai,karena perangkat lab miniatur ini dapat mengambil daya listrik dari jack audio. Karena jack audio ini sudah standar, perangkat tersebut dapat dipasang di pelbagai ponsel pintar.
Penggunaan alat penguji HIV ini juga relatif mudah. Pekerja kesehatan hanya perlu pelatihan selama 30 menit sebelum dapat menggunakannya. Menurut Sia, karyanya ini menunjukkan penetapan kadar antibodi dan protein lainnya dengan kualitas laboratorium penuh dapat dijalankan menggunakan asesoris ponsel pintar.
"Gabungan mikrofluidika dengan kemajuan terkini dalam perangkat elektronik rumahan membuat diagnosis berbasis lab tertentu dapat diakses dengan mudah oleh semuar orang  yang memiliki ponsel pintar. Kemampuan seperti ini dapat mengubah pelayanan kesehatan di seluruh dunia," ujar Sia, seperti dikutip siaran pers Fakultas Teknik dan Sains Terapan Universitas Columbia.
Biaya asesoris ponsel ini diperkirakan hanya US$34, jauh lebih murah daripada perlengkapan ELISA yang bisa mencapai US$18.450.
Berikut cara kerja dongle smartphone penguji HIV dan Sifilis
  1. Tusuk jari agar keluar darah 
  2. Kemudian darah tersebut disimpan pada perangkat kolektor plastik. 
  3. Setelah itu, masukkan ke dalam microfluidic Chip 
  4. Lalu buka aplikasinya 
  5. Setelah itu tekan nomor ID Pasien. 
  6. Masukkan Microfluidic Cassette 
  7. Tekan bola untuk memulai aliran 
  8. Setelah 15 menit ketiga hasil akan muncul di layar. (lihat videonya)

     Sumber

GOSCEB

Saya adalah seorang blogger yang senang akan gosip yang sedang populer baik dalam negeri atau pun diluar negeri

Post a Comment