Mau Tahu alasan buruh migran di Hong Kong malah jadi PSK

Hongkong – Pembunuhan sadis terhadap dua warga negara Indonesia oleh seorang pria Inggris Rurik Jutting, 29 tahun, mendapat banyak sorotan dari sejumlah media di Hong Kong dan para tenaga kerja Indonesia di sana.

Salah seorang buruh migran asal Indonesia bernama Fera menuturkan bagaimana peristiwa pembunuhan semacam itu bisa menimpa tenaga kerja di Hong Kong.

Fera mengatakan para buruh migran di Hong Kong kebanyakan bekerja di sektor informal seperti menjadi pembantu rumah tangga. Mereka ada yang bekerja di rumah warga Hong Kong atau warga asing dari luar Hong Kong, seperti dari Inggris.

“Biasanya jika ada masalah dengan majikan, para pembantu rumah tangga itu memilih keluar dan mencari pekerjaan lain,” ujar Fera ketika dihubungi merdeka.com, Senin (3/11).

Menurut Fera, para buruh migran yang keluar itu jika masa tinggalnya di Hong Kong sudah melewati batas waktu maka mereka memilih bekerja di malam hari buat menghindari pemeriksaan.

“Mereka yang kerja di diskotik rata-rata yang masa tinggalnya sudah habis. Jadi mereka keluar malam.”

Dari penuturan Fera, majikan asal Hong Kong biasanya meminta pembantunya bekerja dan tinggal di rumah, sedangkan majikan bule membolehkan pembantunya keluar malam dan tidur di tempat lain selama jam kerjanya sudah terpenuhi. Mereka sudah dibiayai oleh majikan untuk menginap di tempat lain.

“Jadi yang pekerja malam itu bisa terpengaruh lingkungan di tempat-tempat hiburan, seperti kasus pengaruh obat-obatan juga,” ujar Fera.

Sumber || Gosip Celebrity

GOSCEB

Saya adalah seorang blogger yang senang akan gosip yang sedang populer baik dalam negeri atau pun diluar negeri

Post a Comment