(Foto: NME)
Toko pakaian kakak Noel, Liam Gallagher, terkena imbas kerusuhan tersebut. Diperkirakan Liam menderita kerugian sekira 270 ribu poundsterling atau Rp3,7 miliar. Mantan personel Oasis ini mengatakan, penjara adalah tempat yang paling pas untuk para perusuh.
Namun, Noel mengaku heran dari mana para perusuh mendapatkan energi yang luar biasa untuk melakukan pengrusakan yang hebat.
“Saya enggak mengerti dari mana mereka mendapatkan energi untuk menciptakan kerusuhan tersebut. Kita ini hidup di zaman kekerasan dan saya tidak peduli apa yang orang lain katakan. Tayangan televisi yang brutal dan video game adalah alasan kenapa kekerasan ini bisa terjadi. Orang-orang sudah kebal terhadap kekerasan. Mereka selalu menggunakan itu. Dan jika mereka semua tertangkap, mereka tidak akan dihukum dengan benar. Apa penjara enggak penuh?," ungkap Noel kesal, seperti dilansir NME, Senin (15/8/2011).
Pelaku kerusuhan ternyata bukan pemuda pengangguran, tapi melibatkan anak pengusaha hingga mereka yang kuliah di universitas favorit.
“Ini gila! Kekerasan demi kekerasan terjadi. Orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan itu tidak miskin. Mereka adalah anak-anak yang punya telepon seluler. Polisi dan pemerintah mengambil tindakan yang sangat drastis. Para idiot ini menghancurkan masyarakat mereka sendiri. Dalam enam minggu, semua kejadian ini akan dilupakan. Mereka akan terlihat bodoh dengan kenyataan rumah mereka masih hancur dan tidak tahu apakah tujuan mereka. Mereka hanya menghancurkan diri mereka sendiri. Betapa bodohnya mereka,” ketusnya.
Dia juga menggambarkan bahwa kejadian tersebut adalah kekerasan yang sangat bodoh dan Noel yakin tidak ada alasan yang jelas tentang kerusuhan tersebut.
“Enggak ada alasan! Ada seorang pria yang ditembak. Saya enggak bisa bilang kalau dia juga punya pistol. Namun, jika Anda hidup di zaman pedang, dia juga akan mati dengan pedang. Tapi kemudian kerusuhan terjadi di mana-mana. Tidak ada alasan untuk itu. Itu cuma hal bodoh saja,” imbuh Noel.
sumber
Post a Comment