Berbeda, Lima Elang


Berbeda, <I>Lima Elang</i>
Jakarta - Libur Lebaran, masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak Indonesia akan dihibur dengan film anak-anak Lima Elang. Film ini memberikan suguhan yang berbeda.

Film Lima Elang yang bertema tentang Pramuka mungkin baru kali pertama diangkat dalam film Indonesia. Lima bintang baru yang bermain sangat apik, juga menjadi kelebihan tersendiri dalam film garapan sutradara Rudi Soerdjarwo.

Film ini berkisah dari sebuah SD di Balikpapan yang akan mengikuti sebuah perkemahan Pramuka. Rusdi (Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan) adalah anak yang sangat mencintai Pramuka. Atas semangatnya, ia menyebarkan undangan untuk masuk dalam kelompoknya.

Aldi (Bastian Bintang Simbolon), bocah bertubuh kecil yang mempunyai ego besar namun pandai berenang ini tertarik bergabung bersama Rusdi. Anton (Teuku Rizky Muhammad), yang memilili tubuh tambun yang suka ngemil namun memiliki keahlian soal api ini pun ikut bergabung.

Namun jumlah tersebut tidak cukup untuk mengikuti kegiatan pramuka. Harapan ada pada anak baru yang baru pindah dari Jakarta, Baron (Christoffher Nelwan). Namun Baron, anak yang pemarah namun pandai matematika ini tidak menyukai pramuka. Namun karena paksaan dan harapan yang besar dari orangtuanya, Baron pun akhirnya ikut bergabung bersama Rusdi, Aldi, dan Anton dalam kelompok Elang.

Baron awalnya tak nyaman saat mengikuti kegiatan perkemahan, ia merasa bosan lantaran tak ada sesuatu yang menantang baginya. Namun lama-lama, Baron mulai mendapatkan keasyikan dan tantangan bersama ketiga temannya.

Sampai pada suatu saat, Baron dkk memulai aksinya berpetualang dan tak sengaja bertemu Sindai (Monica Sayangbati), bocah perempuan dari kelompok lain. Sindai berencana meninggalkan perkemahan karena merasa tak betah bersama anggota kelompoknya yang pemalas.

Namun, pertemuan Rusdi, Aldi, Baron dan Anton dengan Sindai malah membuat mereka berpetualang ke tempat yang tak mereka duga sebelumnya. Hingga akhinrya lima anggota ini bertemu dengan sekelompok penebang liar yang jahat.

Tak mau diketahui pekerjaan ilegalnya diketahui, kelompok itu pun akhirnya menyekap Anton dan Rusdi. Baron, Aldi dan Sindai berusaha melepaskan dua kawannya itu.

Film ini pantut diapresiasi, selain menyuguhkan film bergenre anak-anak, film ini juga membawa misi khusus tentang Pramuka, yang sudah banyak dilupakan dan ditinggalkan.

Namun sayang, ada beberapa adegan yang sebetulnya tak pantas disajikan dalam film ini. Seperti saat Baron, Sindai dan Aldi mengalahkan dua orang pejahat dengan memukulnya menggunakan kayu balok. Adegan ini terasa sangat kasar dan seharusnya tidak ditampilkan.

Di awal film, alur cerita dalam film ini mengalir dengan lancar. Namun sayang, di bagian-bagian akhir yang harusnya bisa dieksplore lebih baik, tidak dimanfaatkan oleh sang sutradara. Sehingga, film ini yang mempunyai potensi sangat baik, jadi kurang maksimal.

Namun bagiamanapun, film ini patut diacungi jempol, karena berani memberikan suguhan yang berbeda, di tengah kepungan film-film horor dan drama cengeng. Film ini akan diputar serentak di bioskop Indonesia mulai 25 Agustus 2011.
sumber

GOSCEB

Saya adalah seorang blogger yang senang akan gosip yang sedang populer baik dalam negeri atau pun diluar negeri

Post a Comment